Rabu, 21 Oktober 2009

Inspirasi pagi..kisah tentang gadis desa dan ayahnya, bagus gak? Kasih rating dari 1 - 10 ya?

Di suatu desa tinggalah seorang anak gadis yang cantik jelita bersama ayahnya yang sangat miskin dan sakit2an. Saking miskinnya ayahnya, hingga seringkali untuk menghidupi dia dan anaknya, terkadang dia terpaksa meminjam uang pada seorang lintah darat terkaya yang ada di desanya. Hingga tak berapa lama hutang yang tak terlalu banyak tersebut akhirnya menumpuk terus dan disertai bunga yang tinggi, dan adalah hal yang sangat mustahil bagi kedua orang malang itu untuk melunasi hutangnya.
Hingga suatu saat lintah darat gendut, tua, jelek, jahat namun kaya tersebut datang bersama antek2nya untuk menagih hutang.
Tentu saja sang ayah yang miskin tersbut tak mampu dan sang lintah darat tersebut menyuruh anak buahnya untuk mengambil apa saja yang ada di rumah tersebut. Hingga sampai di suatu ruangan pria itu melihat si anak yang cantik jelita tadi.
Lalu lintah darat tadi mengajukan persyaratan kepada sang ayah dan anak gadis bahwa dia bisa menganggap LUNAS hutangnya asal dia diijinkan menikah dengan anak gadisnya.
Tentu saja sang ayah menolak habis2an dan dia berjanji akan lebih keras bekerja agar bisa melunasi hutangnya, asal diberi tenggat waktu yang lebih lama.
Pria lintah darat menolak hal ini dan dengan maksud jahat terselubung dia melakukan persyaratan yang lain yang akan membebaskan sang ayah dari kewajiban membayar hutang. Lalu dia mengambil 2 kerikil berwarna putih (dari batu apung) dan kerikil hitam.
Sambil menunjuk 2 kerikil di genggaman tangannya, dia berkata bahwa dia akan menyuruh sang gadis untuk memilih kerikil yang ia tentukan nanti.
-Jika dia memilih kerikil warna putih, maka sang gadis akan dibebaskan untuk TIDAK menikahinya dan dia juga dibebaskan atas hutang2nya.
-Jika dia ternyata memilih kerikil hitam , maka sang gadis harus menikahinya dan sang ayah juga terbebas dari hutang2nya.
-Jika tidak mau memilih maka sang ayah akan dibunuh.
Sepertinya sang ayah menghadapi masalah yang rumit dan ia menatap anaknya untuk meminta persetujuan.
Khawatir karena hal buruk menimpa ayahnya, diapun menyanggupinya dan menghibur ayahnya yang dicintainya.
Akhirnya merekapun bersama-sama pergi ke tempat dimana seluruh khalayak ramai termasuk sesepuh desa bisa melihat proses perjanjian ini dengan harapan agar kecurangan dapat dihindari.
Setelah itu mereka berkumpul di tanah yang lapang dan seluruh penduduk menyaksikan peristiwa itu dan merke membacakan perjanjian tentang pengambilan kerikil tersebut kepada orang2 yang hadir.
Tiga orang berada di tengah kerumunan yakni sang ayah , si gadis jelita dan sang lintah darat. Sang lintah darat mengeluarkan kantong kain hitam dan ia berjongkok mengambil kerikil di bawahnya.
Di tengah suara hiruk pikuk itu sang gadis melihat kecurangan sang lintah darat, dia mengambil 2 KERIKIL HITAM.
Tentu saja ini merupakan trik licik sang lintah darat agar sang gadis mengambil kerikil hitam dan menikahinya.
Kalau anda jadi sang gadis mungkin ada 3 cara yang masuk akal, mungkin yang anda lakukan:
1. tetap mengambil kerikil warna hitam agar ayahnya dibebaskan dari hutang dan dia berkorban demi ayahnya dengan menikahi sang lintah darat.
2. menolak mengambil kelereng (karena anda takut menikahi sang lintah darat) dan dengan resiko kematian ayahnya.
3. memberi tahukan kelicikan lintah darat tersebut dengan resiko sang ayah dan juga mungkin sang gadis akan menjadi korban balas dendam sang lintah darat dan anak buahnya.
Sebuah 3 pilihan yang sama2 berakibat fatal bukan?
Tahukah anda apa yang dilakukan sang gadis tersebut.
Ketika sang lintah darat pura2 mengocok kerikil yang ada di dalam kantong kain hitam sebuah pemikiran terlintas di kepalanya.
Lalu sang lintah darat menyuruhnya mengambil kerikil dan sang gadis mengambil sebuah kerikil.
Akankah sang gadis menikahi sang lintah darat?
.
.
.
.
.
.-BERSAMBUNG-

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah kerikil ada di genggamannya dia dengan ceroboh membuka tangannyadan berteriak , “ADUH! Aku menjatuhkan kerikilnya!”
Suara gaduh dan teriakan orang2 memaki sang gadis karena menganggap sang gadis berniat melakukan kecurangan, bahkan anak buah sang lintah darat siap menghunuskan senjatanya merasa sang majikan telah ditipu.
Sang lintah darat yang mulai panik dengan emosinya mengatakan dia akan mengambil kerikil lagi dan sang gadis harus memilih ulang.
Serentak seluruh khalayak yang ada membenarkannya, namun sang gadis berkata lantang dengan ketenangannya, sambil menunjuk kantong hitam yang dipegang sang lintah darat, “Tak usah mengambil kerikil ulang. Hal itu akan sia2. Jika kita semua memiliki pemikiran yang baik, kita tentu tahu kerikil apa yang akui pilih tadi dengan cara MELIHAT kerikil yang tertinggal di kantong hitam ini.”
Seluruh orang nampak termenung sesaat dan mereka mengangguk angguk tanda setuju.
Mereka kemudian menyuruh sang lintah darat untuk menunjukkan kerikil yang ada di dalam kantongnya. Dengan muka merha padam menahan malu dan amarah sang lintah darat membuka kantong hitam dan seluruh orang melihat KERIKIL HITAM yang tersisa.
Dengan demikian mereka menganggap bahwa sang gadis telah mengambil kerikil warna putih dan sesuai perjanjian sang lintah darat harus membebaskan hutang2nya.

HIKMAH :
Dari kisah ini kita memetik hikmah bahwa tiap persoalan akan ada solusinya.
Tinggal sepandai2nya kita cara menyelesaikan masalah kita dengan sikap bijak dan pemikiran tenang.
  • 2 tahun lalu

2 komentar: