Rabu, 21 Oktober 2009

aku ingin mencintaimu sederhana

Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.

Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”

Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.

Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.

Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.

Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.

Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.

Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.

”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.

”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.

Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.

Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.

Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.

”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.

Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan baik-baik. Apa kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu.

Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.

Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.

”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.

Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?

Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?

Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.

Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.

Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.

Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Lewat kata yang tak sempat disampaikan

Awan kepada air yang menjadikannya tiada

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan

Kayu kepada api yang menjadikannya abu. *

For vieny, welcome to your husband’s heart.

*dikutip dari Aku ingin mencintaimu dengan sederhana karya Sapardi Djoko Damono.

Sumber : Majalah Ummi, edisi 12/XIII/2002

Cerita ini bagus, coba temen2 baca...semoga bermanfaat dan silahkan beri komentar =)?

CERITAKAN PADA DUNIA UNTUKKU
Sekitar 14 tahun yang lalu, aku berdiri menyaksikan para mahasiswaku berbaris memasuki kelas untuk mengikuti kuliah pertama tentang teologi iman.
Pada hari itulah untuk pertama kalinya aku melihat Tommy. Dia sedang menyisir rambutnya yang terurai sampai sekitar 20 cm dibawah bahunya. Penilaian singkatku: dia seorang yang aneh ? sangat aneh.
Tommy ternyata menjadi tantanganku yang terberat. Dia terus-menerus mengajukan keberatan. Dia juga melecehkan tentang kemungkinan Tuhan mencintai secara tanpa
pamrih.
Ketika dia muncul untuk mengikuti ujian di akhir kuliah, dia bertanya dengan agak sinis, "Menurut Pastor apakah saya akan pernah menemukan Tuhan?"
Tidak," jawabku dengan sungguh-sungguh.
"Oh," sahutnya.
"Rasanya Anda memang tidak pernah mengajarkan bagaimana menemukan Tuhan."
Kubiarkan dia berjalan sampai lima langkah lagi dari pintu, lalu kupanggil.
"Saya rasa kamu tak akan pe rnah menemukan-Nya. Tapi, saya yakin Dialah yang akan menemukanmu. "
Tommy mengangkat bahu, lalu pergi.
Aku merasa agak kecewa karena dia tidak bisa menangkap maksud kata-kataku.
Kemudian kudengar Tommy sudah lulus, dan saya bersyukur.
Namun kemudian tiba berita yang menyedihkan: Tommy mengidap kanker yang sudah parah. Sebelum saya sempat mengunjunginya, dia yang lebih dulu menemui saya. Saat dia melangkah masuk ke kantor saya, tubuhnya sudah menyusut, dan rambutnya yang panjang sudah rontok karena pengobatan dengan kemoterapi.
Namun, matanya tetap bercahaya dan suaranya, untuk pertama kalinya, terdengar tegas. "Tommy ! Saya sering memikirkanmu. Katanya kamu sakit keras?" tanyaku langsung. "Oh ya, saya memang sakit keras. Saya menderita kanker. Waktu saya hanya tinggal beberapa minggu lagi."
"Kamu mau membicarakan itu?"
"Boleh saja. Apa yang ingin Pastor ketahui?"
"Bagaimana rasanya baru berumur 24 tahun, tapi kematian sudah menjelang?"
Jawabnya, "Ini lebih baik ketimbang jadi lelaki berumur 50 tahun namun mengira bahwa minum minuman keras, bermain perempuan, dan memburu harta adalah hal-hal yang 'utama' dalam hidup ini."
Lalu dia mengatakan mengapa dia menemuiku.
"Sesuatu yang Pastor pernah katakan pada saya pada hari terakhir kuliah Pastor. Saya bertanya waktu itu apakah saya akan pernah menemukan Tuhan, dan Pastor mengatakan tidak. Jawaban yang sungguh mengejutkan saya. Lalu, Pastor mengatakan bahwa Tuhanlah yang akan menemukan saya. Saya sering memikirkan kata-kata Bapak itu, meskipun pencarian Tuhan yang saya lakukan pada masa itu tidaklah sungguh-sungguh.
"Tetapi, ketika dokter mengeluarkan segumpal daging dari pangkal paha saya",
Tommy melanjutkan "dan mengatakan bahwa gumpalan itu ganas, saya pun mulai serius melacak Tuhan.
Dan ketika tumor ganas itu menyebar sampai ke organ-organ vital,saya benar-benar menggedor-gedor pintu surga.
Tapi tak terjadi apa pun.."
Lalu, saya terbangun di suatu hari, dan saya tidak lagi berusaha keras mencari-cari pesan itu. Saya menghentikan segala usaha itu. Saya memutuskan untuk tidak peduli sama sekali pada Tuhan, kehidupan setelah kematian, atau hal-hal sejenis itu."
"Saya memutuskan untuk melewatkan waktu yang tersisa melakukan hal-hal penting," lanjut Tommy. "Saya teringat tentang Pastor dan kata-kata Pastor yang lain: Kesedihan yang paling utama adalah menjalani hidup tanpa mencintai. Tapi hampir sama sedihnya, meninggalkan dunia ini tanpa mengatakan pada orang yang saya cintai bahwa kau mencintai mereka.
Jadi saya memulai dengan orang yang tersulit : ayah saya.
Ayah Tommy waktu itu sedang membaca koran saat anaknya menghampirinya.
"Pa, aku ingin bicara." "Bicara saja." "Pa, ini penting sekali."
Korannya turun perlahan 8 cm. " Ada apa?" "Pa, aku cinta Papa. Aku hanya ingin Papa tahu itu." Tommy tersenyum padaku saat mengenang saat itu.
"Korannya jatuh ke lantai. Lalu ayah saya melakukan dua hal yang seingatku belum pernah dilakukannya. Ia menangis dan memelukku.
Dan kami mengobrol semalaman, meskipun dia harus bekerja besok paginya."
"Dengan ibu saya dan adik saya lebih mudah," sambung Tommy. "Mereka menangis bersama saya, dan kami berpelukan, dan berbagi hal yang kami rahasiakan bertahun-tahun. Saya hanya menyesalkan mengapa saya harus menunggu sekian lama. Saya berada dalam bayang-bayang kematian, dan saya baru memulai terbuka pada semua orang yang sebenarnya dekat dengan saya.
"Lalu suatu hari saya berbalik dan Tuhan ada di situ. Ia tidak datang saat saya memohon pada-Nya. Rupanya Dia bertindak menurut kehendak-Nya dan pada waktu-Nya. Yang penting adalah Pastor benar. Dia menemukan saya bahkan setelah saya berhenti mencari-Nya. "
"Tommy," aku tersedak,
"Menurut saya, kata-katamu lebih universal daripada yang kamu sadari. Kamu menunjukkan bahwa cara terpasti untuk menemukan Tuhan adalah bukan dengan membuatnya menjadi milik pribadi atau penghiburan instan saat membutuhkan, melainkan dengan membuka diri pada cinta kasih."
"Tommy," saya menambahkan, "boleh saya minta tolong? Maukah kamu datang ke kuliah teologi iman dan mengatakan kepada para mahasiswa saya apa yang baru kamu ceritakan?"
Meskipun kami menjadwalkannya, ia tak berhasil hadir hari itu. Tentu saja, karena ia harus berpulang. Ia melangkah jauh dari iman ke visi. Ia menemukan kehidupan yang jauh lebih indah daripada yang pernah dilihat mata kemanusiaan atau yang pernah dibayangkan.
Sebelum ia meninggal, kami mengobrol terakhir kali.
Saya tak akan mampu hadir di kuliah Bapak," katanya.
"Saya tahu, Tommy."
"Maukah Bapak menceritakannya untuk saya?
Maukah Bapak menceritakannya pada dunia untuk saya?"
"Ya, Tommy. Saya akan melakukannya. "

(Sebarkan e-mail ini untuk membantu Pater John menyebarkan cerita Tommy pada dunia).
  • 2 tahun lalu

Rincian tambahan

oh yeah... saya juga bukan beragama kristen... apapun agama kita nggak masalah yg penting hikmahnya bisa di ambil...

Inspirasi pagi..kisah tentang gadis desa dan ayahnya, bagus gak? Kasih rating dari 1 - 10 ya?

Di suatu desa tinggalah seorang anak gadis yang cantik jelita bersama ayahnya yang sangat miskin dan sakit2an. Saking miskinnya ayahnya, hingga seringkali untuk menghidupi dia dan anaknya, terkadang dia terpaksa meminjam uang pada seorang lintah darat terkaya yang ada di desanya. Hingga tak berapa lama hutang yang tak terlalu banyak tersebut akhirnya menumpuk terus dan disertai bunga yang tinggi, dan adalah hal yang sangat mustahil bagi kedua orang malang itu untuk melunasi hutangnya.
Hingga suatu saat lintah darat gendut, tua, jelek, jahat namun kaya tersebut datang bersama antek2nya untuk menagih hutang.
Tentu saja sang ayah yang miskin tersbut tak mampu dan sang lintah darat tersebut menyuruh anak buahnya untuk mengambil apa saja yang ada di rumah tersebut. Hingga sampai di suatu ruangan pria itu melihat si anak yang cantik jelita tadi.
Lalu lintah darat tadi mengajukan persyaratan kepada sang ayah dan anak gadis bahwa dia bisa menganggap LUNAS hutangnya asal dia diijinkan menikah dengan anak gadisnya.
Tentu saja sang ayah menolak habis2an dan dia berjanji akan lebih keras bekerja agar bisa melunasi hutangnya, asal diberi tenggat waktu yang lebih lama.
Pria lintah darat menolak hal ini dan dengan maksud jahat terselubung dia melakukan persyaratan yang lain yang akan membebaskan sang ayah dari kewajiban membayar hutang. Lalu dia mengambil 2 kerikil berwarna putih (dari batu apung) dan kerikil hitam.
Sambil menunjuk 2 kerikil di genggaman tangannya, dia berkata bahwa dia akan menyuruh sang gadis untuk memilih kerikil yang ia tentukan nanti.
-Jika dia memilih kerikil warna putih, maka sang gadis akan dibebaskan untuk TIDAK menikahinya dan dia juga dibebaskan atas hutang2nya.
-Jika dia ternyata memilih kerikil hitam , maka sang gadis harus menikahinya dan sang ayah juga terbebas dari hutang2nya.
-Jika tidak mau memilih maka sang ayah akan dibunuh.
Sepertinya sang ayah menghadapi masalah yang rumit dan ia menatap anaknya untuk meminta persetujuan.
Khawatir karena hal buruk menimpa ayahnya, diapun menyanggupinya dan menghibur ayahnya yang dicintainya.
Akhirnya merekapun bersama-sama pergi ke tempat dimana seluruh khalayak ramai termasuk sesepuh desa bisa melihat proses perjanjian ini dengan harapan agar kecurangan dapat dihindari.
Setelah itu mereka berkumpul di tanah yang lapang dan seluruh penduduk menyaksikan peristiwa itu dan merke membacakan perjanjian tentang pengambilan kerikil tersebut kepada orang2 yang hadir.
Tiga orang berada di tengah kerumunan yakni sang ayah , si gadis jelita dan sang lintah darat. Sang lintah darat mengeluarkan kantong kain hitam dan ia berjongkok mengambil kerikil di bawahnya.
Di tengah suara hiruk pikuk itu sang gadis melihat kecurangan sang lintah darat, dia mengambil 2 KERIKIL HITAM.
Tentu saja ini merupakan trik licik sang lintah darat agar sang gadis mengambil kerikil hitam dan menikahinya.
Kalau anda jadi sang gadis mungkin ada 3 cara yang masuk akal, mungkin yang anda lakukan:
1. tetap mengambil kerikil warna hitam agar ayahnya dibebaskan dari hutang dan dia berkorban demi ayahnya dengan menikahi sang lintah darat.
2. menolak mengambil kelereng (karena anda takut menikahi sang lintah darat) dan dengan resiko kematian ayahnya.
3. memberi tahukan kelicikan lintah darat tersebut dengan resiko sang ayah dan juga mungkin sang gadis akan menjadi korban balas dendam sang lintah darat dan anak buahnya.
Sebuah 3 pilihan yang sama2 berakibat fatal bukan?
Tahukah anda apa yang dilakukan sang gadis tersebut.
Ketika sang lintah darat pura2 mengocok kerikil yang ada di dalam kantong kain hitam sebuah pemikiran terlintas di kepalanya.
Lalu sang lintah darat menyuruhnya mengambil kerikil dan sang gadis mengambil sebuah kerikil.
Akankah sang gadis menikahi sang lintah darat?
.
.
.
.
.
.-BERSAMBUNG-

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah kerikil ada di genggamannya dia dengan ceroboh membuka tangannyadan berteriak , “ADUH! Aku menjatuhkan kerikilnya!”
Suara gaduh dan teriakan orang2 memaki sang gadis karena menganggap sang gadis berniat melakukan kecurangan, bahkan anak buah sang lintah darat siap menghunuskan senjatanya merasa sang majikan telah ditipu.
Sang lintah darat yang mulai panik dengan emosinya mengatakan dia akan mengambil kerikil lagi dan sang gadis harus memilih ulang.
Serentak seluruh khalayak yang ada membenarkannya, namun sang gadis berkata lantang dengan ketenangannya, sambil menunjuk kantong hitam yang dipegang sang lintah darat, “Tak usah mengambil kerikil ulang. Hal itu akan sia2. Jika kita semua memiliki pemikiran yang baik, kita tentu tahu kerikil apa yang akui pilih tadi dengan cara MELIHAT kerikil yang tertinggal di kantong hitam ini.”
Seluruh orang nampak termenung sesaat dan mereka mengangguk angguk tanda setuju.
Mereka kemudian menyuruh sang lintah darat untuk menunjukkan kerikil yang ada di dalam kantongnya. Dengan muka merha padam menahan malu dan amarah sang lintah darat membuka kantong hitam dan seluruh orang melihat KERIKIL HITAM yang tersisa.
Dengan demikian mereka menganggap bahwa sang gadis telah mengambil kerikil warna putih dan sesuai perjanjian sang lintah darat harus membebaskan hutang2nya.

HIKMAH :
Dari kisah ini kita memetik hikmah bahwa tiap persoalan akan ada solusinya.
Tinggal sepandai2nya kita cara menyelesaikan masalah kita dengan sikap bijak dan pemikiran tenang.
  • 2 tahun lalu

DIBALIK CERITA PENDONOR SUMSUM TULANG BELAKANG DAN PELAKU PEMERKOSAAN.



Di suatu Koran Itali, muncullah berita pencarian orang yang istimewa.

17 Mei 1992 di parkiran mobil ke 5 Wayeli (nama kota, tak tahu aku bener enggak nulisnya), seorang wanita kulit putih diperkosa oleh seorang kulit hitam. Tak lama kemudian, sang wanita melahirkan seorang bayi perempuan berkulit hitam. Ia dan suaminya tiba-tiba saja menanggung tanggung jawab untuk memelihara anak ini. Sayangnya, sang bayi kini menderita leukemia (kanker darah). Dan ia memerlukan transfer sumsum tulang belakang segera.

Ayah kandungnya merupakan satu-satunya penyambung harapan hidupnya. Berharap agar pelaku pada waktu itu saat melihat berita ini, bersedia menghubungi Dr. Adely di RS Elisabeth.

Berita pencarian orang ini membuat seluruh masyarakat gempar. Setiap orang membicarakannya. Masalahnya adalah apakah orang hitam ini berani muncul Padahal jelas ia akan menghadapi kesulitan besar, Jika ia berani muncul, ia akan menghadapi masalah hukum, dan ada kemungkinan merusak kehidupan rumah tangganya sendiri. Jika iatetap bersikeras untuk diam, ia sekali lagi membuat dosa yang tak terampuni. Kisah ini akan berakhir bagaimanakah ?

Seorang anak perempuan yang menderita leukimia ternyata menyimpan suatu kisah yang memalukan di suatu perkampungan Itali. Martha, 35 thn, adalah wanita yang menjadi pembicaraan semua orang.

Ia dan suaminya Peterson adalah warga kulit putih, tetapi diantara kedua anaknya, ternyata terdapat satu yang berkulit hitam. Hal ini menarik perhatian setiaporang disekitar mereka untuk bertanya, Martha hanya tersenyum kecil berkata pada mereka bahwa nenek berkulit hitam, dan kakeknya berkulit putih, maka anaknya Monika mendapat kemungkinan seperti ini

Musim gugur 2002, Monika yang berkulit hitam terus menerus mengalami demam tinggi. Terakhir , Dr. Adely memvonis Monika menderita leukimia. Harapan satu-satunya hanyalah mencari pedonor sumsum tulang belakang yang paling cocok untuknya. Dokter menjelaskan lebih lanjut.

Diantara mereka yang ada hubungan darah dengan Monika merupakan cara yang paling mudah untuk menemukan pedonor tercocok. Harap seluruh anggota keluarga kalian berkumpul untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang.

Raut wajah Martha berubah, tapi tetap saja seluruh keluarga menjalani pemeriksaan. Hasilnya tak satupun yang cocok. Dokter memberitahu mereka, dalam kasus seperti Monika ini, mencari pedonor yang cocok sangatlah kecil kemungkinannya. Sekarang hanya ada satu carayang paling manjur, yaitu Martha dan suaminya kembali mengandung anak lagi. Dan mendonorkan darah anak untuk Monika. Mendengar usul ini Martha tiba-tiba menjadi panik, dan berkata tanpa suara Tuhan. . kenapa menjadi begini ?

Ia menatap suaminya, sinar matanya dipenuhi ketakutan dan putus asa. Peterson mengerutkan keningnya berpikir. Dr. Adely berusaha menjelaskan pada mereka, saat ini banyak orang yang menggunakan cara ini untuk menolong nyawa para penderita leukimia, lagi pula cara ini terhadap bayi yang baru dilahirkan sama sekali tak ada pengaruhnya. Hal ini hanya didengarkan oleh pasangan suami istri tersebut, dan termenung begitu lama. Terakhir mereka hanya berkata, Biarkan kami memikirkannya kembali.


Malam kedua, Dr. Adely tengah bergiliran tugas, tiba-tiba pintu ruang kerjanya terbuka, pasangan suami-istri tersebut. Martha menggigit bibirnya keras, suaminya Peterson, menggenggam tangannya, dan berkata serius pada dokter. Kami ada suatu hal yang perlu memberitahumu. Tapi harap Anda berjanji untuk menjaga kerahasiaan ini, karena ini merupakan rahasia kami suami-istri selama beberapa tahun. Dr. Adely menganggukkan kepalanya.

Itu adalah 10 tahun lalu, bulan 5 1992. Waktu itu anak kami yang pertama, Eleana telah berusia 2 tahun. Martha bekerja di sebuah restoran fast food. Setiap hari pukul 10 malam baru pulang kerja. Malam itu, turun hujan lebat. Saat Martha pulang kerja, seluruh jalanan telah tiada orang satupun. Saat melalui suatu parkiran yang tak terpakai lagi.

Martha mendengan suara langkah kaki, dengan ketakutan memutar kepala untuk melihat, seorang remaja berkulit hitam tengah berdiri di belakang tubuhnya. Orang tersebut menggunakan sepotong kayu, memukulnya hingga pingsan, dan memperkosanya. Saat Martha sadar, dan pulang ke rumah dengan tergesa-gesa, waktu telah menunjukkan pukul 1 malam. Waktu itu aku bagaikan gila keluar rumah mencari orang hitam itu untuk membuat perhitungan. Tapi telah tak ada bayangan orang satupun. Malam itu kami hanya dapat memeluk kepala masing-masing menahan kepedihan. Sepertinya seluruh langit runtuh.

Bicara sampai sini, Peterson telah dibanjiri air mata, Ia melanjutkan kembali . Tak lama kemudian Martha mendapati dirinya hamil. Kami merasa sangat ketakutan, kuatir bila anak yang dikandungnya merupakan milik orang hitam tersebut. Martha berencana untuk menggugurkannya, tapi aku masih mengharapkan keberuntungan, mungkin anak yang dikandungnya adalah bayi kami. Begitulah, kami ketakutan menunggu beberapa bulan. Maret 1993, Martha melahirkan bayi perempuan, dan ia berkulit hitam. Kami begitu putus asa, pernah terpikir untuk mengirim sang anak ke panti asuhan. Tapi mendengar suara tangisnya, kami sungguh tak tega. Terlebih lagi bagaimanapun Martha telah mengandungnya, ia juga merupakan sebuah nyawa.

Aku dan Martha merupakan warga Kristen yang taat, pada akhirnya kami memutuskan untuk memeliharanya, dan memberinya namaMonika.

Mata Dr. Adely juga digenangi air mata, pada akhirnya ia memahami kenapa bagi kedua suami istri tersebut kembali mengandung anak merupakan hal yang sangat mengkuatirkan. Ia berpikir sambil mengangguk-anggukkan kepala berkata Memang jika demikian, kalian melahirkan 10 anak sekalipun akan sulit untuk mendapatkan donor yang cocok untuk Monika.

Beberapa lama kemudian, ia memandang Martha dan berkata Kelihatannya, kalian harus mencari ayah kandung Monika. Barangkali sumsum tulangnya, atau sumsum tulang belakang anaknya ada yang cocok untuk Monika. Tetapi, apakah kalian bersedia membiarkan ia kembali muncul dalam kehidupan kalian ?

Martha berkata : "Demi anak, aku bersedia berlapang dada memaafkannya. Bila ia bersedia muncul menyelamatkannya. Aku tak akan memperkarakannya. Dr. Adely merasa terkejut akan kedalaman cinta sang ibu. Berita pencarian yang istimewa ini mengakibatkan banjir pedonor sumsum tulang belakang.

Terlebih lagi lewat waktu begitu lama, mau mencari sang pemerkosa dimana Martha dan Peterson mempertimbangkannya baik-baik, sebelum akhirnya memutuskan memuat berita pencarian ini di koran dengan menggunakan nama samaran. November 2002, di koranWayeli termuat berita pencarian ini, seperti yang digambarkan sebelumnya. Berita ini memohon sang pelaku pemerkosaan waktu itu berani muncul, demi untuk menolong sebuah nyawa seorang anak perempuan penderita leukimia !

Begitu berita ini keluar, tanggapan masyarakat begitu menggemparkan. Kotak suratdan telepon Dr. Adely bagaikan meledak saja, kebanjiran surat masuk dan telepon, orang-orang terus bertanya siapakah wanita ini Mereka ingin bertemu dengannya, berharap dapat memberikan bantuan padanya. Tetapi Martha menolak semua perhatian mereka, iatak ingin mengungkapkan identitas sebenarnya, lebih tak ingin lagi identitas Monika sebagai anak hasil pemerkosaan terungkap.

Saat ini juga seluruh media penuh dengan diskusi tentang bagaimana cerita ini berakhir. (surat kabar Roma) Komentar dengan topik : Orang hitam itu akan munculkah ? Jika orang hitam ini berani muncul, akan bagaimanakah masyarakat
kita sekarang menilainya Akankah menggunakan hukum yang berlaku untuk menghakiminya Haruskah ia menerima hukuman dan cacian untuk masa lalunya, ataukah ia harus menerima pujian karena keberaniannya hari ini ? (Surat kabar Wayeli) manulis topik Bila Anda orang berkulit hitam itu, apa tindakan yang Anda lakukan? sebagai bahan diskusi. Dan menarik berbagai pendapat akan sulitnya berada di dua pilihan ini. Bagian penjara setempat terus berupaya membantu Martha, memberikan laporan terpidana hukuman pada tahun 1992 pada RS. Dikarenakan jumlah orang berkulit hitam di kota ini hanya sedikit, maka dalam 10 tahun terakhir ini juga hanya sedikit jumlah terhukum berkulit hitam. Mereka berkata pada Martha : Sekalipun beberapa orang bukanlah terhukum karena tindak perkosaan, tapi mungkin beberapa juga menemui hal seperti ini.

Beberapa orang ini juga sebagian telah keluar penjara, sebagian lainnya masih berada di dalam penjara. Martha dan Peterson menghubungi beberapa orang ini, begitu banyak terpidana waktu itu yang bersungguh-sungguh dan antusias untuk memberikan petunjuk.

Tapi sayangnya, mereka semua bukanlah orang hitam yang memperkosanya waktu itu. Tak lama kemudian, kisah Martha menyebar ke seluruh rumah tahanan, tak sedikit terpidana yang tergerak karena kasih ibu ini, tak peduli mereka berkulit hitam maupun berkulit putih, mereka semua bersukarela mendaftar untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang, berharap dapat mendonorkannya untuk Monika. Tapi tak satupun pedonor yang memenuhi kriteria di antara mereka.

Berita pencarian ini mengharukan banyak orang, tak sedikit orang yang bersukarela untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang, untuk mengetahui apakah dirinya memenuhi kriteria. Para sukarelawan semakin lama semakin bertambah, di Wayeli timbullah wabah untuk mendonorkan sumsum tulang belakang.

Hal yang mengejutkan adalah kesediaan para sukarelawan ini menyelamatkan banyak penderita leukimia lainnya, sayangnya Monika tak termasuk diantara mereka yang beruntung. Martha dan Peterson menantikan dengan panik kemunculan si kulit hitam. Akhirnya dua bulan telah lewat, orang ini tak muncul-muncul juga. Dengan tidak tenang, mereka mulai berpikir,mungkin orang hitam itu sudah telah meninggalkan dunia ini Mungkin ia telah meninggalkan jauh-jauh kampung halamannya. Sudah sejak lama tak berada di Itali. Mungkin ia tak bersedia merusak kehidupannya sendiri, tak ingin muncul. Tapi tak peduli bagaimanapun, asalkan Monika hidup sehari lagi, mereka tak rela untuk melepaskan harapan untuk mencari orang hitam itu. Disaat sebuah jiwa merana tak menentu, harapan selalu disaat keputusasaan melanda kembali muncul. Saat itu berita pencarian juga muncul di Napulese, memporakporandakan perasaan seorang pengelola toko minuman keras berusia 30 tahun. Iaseorang kulit hitam, bernama Ajili. 17 Mei 1992 waktu itu, ia memiliki lembaran tergelam merupakan
mimpi terburuknya di malam berhujan itu. Ia adalah sang peran utama dalam kisah ini. Tak seorangpun menyangka, Ajili yang sangat kaya raya itu, pernah bekerja sebagai pencuci piring panggilan. Dikarenakan orang tuanya telah meninggal sejak iamasih muda, ia yang tak pernah mengenyam dunia pendidikan terpaksa bekerja sejak dini. Ia yang begitu pandai dan cekatan, berharap dirinya sendiri bekerja dengan giat demi mendapatkan sedikit uang dan penghargaan dari orang lain. Tapi sialnya, bosnya merupakan seorang rasialis, yang selalu mendiskriminasikannya. Tak peduli segiat apapun dirinya, selalu memukul dan memakinya. 17 Mei 1992, merupakan ulang tahunnya ke 20, ia berencana untuk pulang kerja lebih awal merayakan hari ulang tahunnya. Siapa menyangka, ditengah kesibukan ia memecahkan sebuah piring. Sang bos menahan kepalanya, memaksanya untuk menelan pecahan piring. Ajili begitu marah dan memukul sang bos, lalu berlari keluar meninggalkan restoran. Ditengah kemarahannya ia bertekad untuk membalas dendam pada si kulit putih. Malam berhujan lebat, tiada seorangpun lewat, dan di parkiran ia bertemu Martha. Untuk membalaskan dendamnya akibat pendiskriminasian, ia pun memperkosa sang wanita yang tak berdosa ini.

Tapi selesai melakukannya, Ajili mulai panik dan ketakutan. Malam itu juga ia menggunakan uang ulang tahunnya untuk membeli tiket KA menuju Napulese, meninggalkan kota ini. Di Napulese, ia bertemu keberuntungannya. Ajili mendapatkan pekerjaan dengan lancar di restoran milik orang Amerika. Kedua pasangan Amerika ini sangatlah mengagumi kemampuannya, dan menikahkannya dengan anak perempuan merka, Lina, dan pada akhirnya juga mempercayainya untuk mengelola toko mereka. Beberapa tahun ini, iayang begitu tangkas, tak hanya memajukan bisnis toko minuman keras ini, ia juga memiliki 3 anak yang lucu.

Dimata pekerja lainnya dan seluruh anggota keluarga, Ajili merupakan bos yang baik, suami yang baik, ayah yang baik. Tapi hati nuraninya tetap membuatnya tak melupakan dosa yang pernah diperbuatnya.

Ia selalu memohon ampun pada Tuhan dan berharap Tuhan melindungi wanita yang pernah diperkosanya, berharap ia selalu hidup damai dan tentram. Tapi ia menyimpan rahasianya rapat-rapat, tak memberitahu seorangpun. Pagi hari itu, Ajili berkali-kali membolak-balik koran, ia terus mempertimbangkan kemungkinan dirinyalah pelaku yang dimaksud. Sedikitpun ia tak pernah membayangkan bahwa wanita malangitu mengandung anaknya, bahkan menanggung tanggung jawab untuk memelihara dan menjaga anak yang awalnya bukanlah miliknya.

Hari itu, Ajili beberapa kali mencoba menghubungi no. Telepon Dr. Adely. Tapi setiap kali, belum sempat menekan habis tombol telepon, ia telah menutupnya kembali. Hatinya terus bertentangan, bila ia bersedia mengakui semuanya, setiap orang kelak akan mengetahui sisi terburuknya ini, anak-anaknya tak akan lagi mencintainya, ia akan kehilangan keluarganya yang bahagia dan istrinya yang cantik. Juga akan kehilangan penghormatan masyarakat disekitarnya. Semua yang ia dapatkan dengan ditukar kerja kerasnya bertahun-tahun. Malam itu, saat makan bersama, seluruh keluarga mendiskusikan kasus Martha. Sang istri, Lina berkata :
"Aku sangat mengagumi Martha. Bila aku diposisinya, aku tak akan memiliki keberanian untuk memelihara anak hasil perkosaan hingga dewasa. Aku lebih mengagumi lagi suami Martha, ia sungguh pria yang patut dihormati, tak disangka ia dapat menerima anak yang demikian". Ajili termenung mendengarkan pendapat istrinya, dan tiba-tiba mengajukan pertanyaan :Kalau begitu, bagaimana kau memandang pelaku pemerkosaan itu?

Sedikitpun aku tak akan memaafkannya !!! Waktu itu ia sudah membuat kesalahan, kali ini juga hanya dapat meringkuk menyelingkupi dirinya sendiri, ia benar-benar begitu rendah, begitu egois, begitu pengecut ! Ia benar-benar seorang pengecut ! demikian istrinya menjawab dengan dipenuhi api kemarahan. Ajili mendengarkan saja, tak berani mengatakan kenyataan pada istrinya. Malam itu, anaknya yang baru berusia 5 tahun begitu rewel tak bersedia tidur, untuk pertama kalinya Ajili kehilangan kesabaran dan menamparnya. Sang anak sambil menangis berkata :"Kau ayah yang jahat, aku tak mau peduli kamu lagi. Aku tak ingin kau menjadi ayahku". Hati Ajili bagai terpukul keras mendengarnya, ia pun memeluk erat-erat sang anak dan berkata : "Maaf, ayah tak akan memukulmu lagi. Ayah yang salah, maafkan papa ya".

Sampai sini, Ajili pun tiba-tiba menangis. Sang anak terkejut dibuatnya, dan buru-buru berkata padanya untuk menenangkan ayahnya : "Baiklah, kumaafkan. Guru TK ku bilang, anak yang baik adalah anak yang mau memperbaiki kesalahannya. Malam itu, Ajili tak dapat terlelap, merasa dirinya bagaikan terbakar dalam neraka. Dimatanya selalu terbayang kejadian malam berhujan deras itu, dan bayangan sang wanita. Ia sepertinya dapat mendengarkan jerit tangis wanita itu. Tak henti-hentinya ia bertanya pada dirinya sendiri : "Aku ini sebenarnya orang baik, atau orang jahat ?" Mendengar bunyi napas istrinya yang teratur, ia pun kehilangan seluruh keberaniannya untuk berdiri. Hari kedua, ia hampir tak tahan lagi rasanya. Istrinya mulai merasakan adanya ketidakberesan pada dirinya, memberikan perhatian padanya dengan menanyakan apakah ada masalah Dan ia mencari alasan tak enak badan untuk meloloskan dirinya. Pagi hari di jam kerja, sang karyawan menyapanya ramah : "Selamat pagi, manager !" Mendengar itu, wajahnya tiba-tiba menjadi pucat pasi, dalam hati dipenuhi perasaan tak menentu
dan rasa malu. Ia merasa dirinya hampir menjadi gila saja rasanya.

Setelah berhari-hari memeriksa hati nuraninya, Ajili tak dapat lagi terus diam saja, iapun menelepon Dr. Adely. Ia berusaha sekuat tenaga menjaga suaranya supaya tetap tenang : "Aku ingin mengetahui keadaan anak malang itu. Dr. Adely memberitahunya, keadaan sang anak sangat parah. Dr. Adely menambahkan kalimat terakhirnya berkata :"Entah apa ia dapat menunggu hari kemunculan ayah kandungnya. Kalimat terakhir ini menyentuh hati Ajili yang paling dalam, suatu perasaan hangat sebagai sang ayah mengalir keluar, bagaimanapun anak itu juga merupakan darah dagingnya sendiri ! Ia pun membulatkan tekad untuk menolong Monika. Ia telah melakukan kesalahan sekali, tak boleh kembali membiarkan dirinya meneruskan kesalahan ini.

Malam hari itu juga, ia pun mengobarkan keberaniannya sendiri untuk memberitahu sang istri tentang segala rahasianya. Terakhir ia berkata : "Sangatlah
mungkin bahwa aku adalah ayah Monika Aku harus menyelamatkannya Lina sangat terkejut, marah dan terluka, mendengar semuanya, ia berteriak marah :"Kau PEMBOHONG !" Malam itu juga iamembawa ketiga anak mereka, dan lari pulang ke rumah ayah ibunya. Ketika ia memberitahu mereka tentang kisah Ajili, kemarahan kedua suami-istri tersebut dengan segera mereda. Mereka adalah dua orang tua yang penuh pengalaman hidup, mereka menasehatinya :"Memang benar, kita patut marah terhadap segala tingkah laku Ajili di masa lalu. Tapi pernahkah kamu memikirkan, ia dapat mengulurkan dirinya untuk muncul, perlu berapa banyak keberanian besar.

Hal ini membuktikan bahwa hati nuraninya belum sepenuhnya terkubur. Apakah kau mengharapkan seorang suami yang pernah melakukan kesalahan tapi kini bersedia memperbaiki dirinya Ataukah seornag suami yang selamanya menyimpan kebusukan ini didalamnya ?" Mendengar ini Lina terpekur beberapa lama. Pagi-pagi di hari keuda, ia langsung kembali ke sisi Ajili, menatap mata sang suami yang dipenuhi penderitaan, Lina menetapkan hatinya berkata :"Ajili, pergilah menemui Dr. Adely ! Aku akan menemanimu !"

3 Februari 2003, suami istri Ajili, menghubungi Dr. Adely. 8 Februari, pasangan tersebut tiba di RS Elisabeth, demi untuk pemeriksaan DNA Ajili. Hasilnya Ajili benar-benar adalah ayah Monika. Ketika Martha mengetahui bahwa orang hitam pemerkosanya itu pada akhirnya berani memunculkan dirinya, ia pun tak dapat menahan air matanya. Sepuluh tahun ini ia terus memendam dendam kesumat terhadap Ajili, namun saat ini ia hanya dipenuhi perasaan terharu. Segalanya berlangsung dalam keheningan. Demi untuk melindungi pasangan Ajili dan pasangan Martha, pihak RS tidak mengungkapkan dengan jelas identitas mereka semua pada media, dan juga tak bersedia mengungkapkan keadaan sebenarnya, mereka hanya memberitahu media bahwa ayah kandung Monika telah ditemukan.

Berita ini mengejutkan seluruh pemerhati berita ini. Mereka terus-menerus menelepon, menulis surat pada Dr. Adely, memohon untuk dapat menyampaikan kemarahan mereka pada orang hitam ini, sekaligus penghormatan mereka padanya. Mereka berpendapat :"Barangkali ia pernah melakukan tindak pidana, namun saat ini ia seorang pahlawan !"

10 Februari, kedua pasangan Martha dan suami memohon untuk dapat bertemu muka langsung dengan Ajili. Awalnya Ajili tak berani untuk menemui mereka, namun pada permohonan ketiga Martha, iapun menyetujui hal ini. 18 Februari, dalam ruang tertutup dan dirahasiakan di RS, Martha bertemu langsung dengan Ajili.

Ajili baru saja memangkas rambutnya, saat ia melihat Martha, langkah kakinya terasa sangatlah berat, raut wajahnya memucat. Martha dan suaminya melangkah maju, dan mereka bersama-sama saling menjabat tangan masing-masing, sesaat ketiga orang tersebut diam tanpa suara menahan kepedihan, sebelum akhirnya air mata mereka bersama-sama mengalir. Beberapa waktu kemudian, dengan suara serak Ajili berkata : "Maaf. . .mohon maafkan aku !" Kalimat ini telah terpendam dalam hatiku selama 10 tahun. Hari ini akhirnya aku mendapat kesempatan untuk mengatakannya langsung kepadamu. Martha menjawab :"Terima kasih kau dapat muncul. Semoga Tuhan memberkati, sehingga sumsum tulang belakangmu dapat menolong putriku".

19 Februari, dokter melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang Ajili. Untungnya, sumsum tulang belakangnya sangat cocok bagi Monika Sang dokter berkata dengan antusias : "Ini suatu keajaiban !"

22 Februari 2003, sekian lama harapan masyarakat luas akhirnya terkabulkan. Monika menerima sumsum tulang belakang Ajili, dan pada akhirnya Monika telah melewati masa kritis. Satu minggu kemudian, Monika boleh keluar RS dengan sehat walafiat. Martha dan suami memaafkan Ajili sepenuhnya, dan secara khusus mengundang Ajili dan Dr. Adely datang ke rumah mereka untuk merayakannya. Tapi hari itu Ajili tidak hadir, ia memohon Dr. Adely membawa suratnya bagi mereka. Dalam suratnya ia menyatakan penyesalan dan rasa malunya berkata :"Aku tak ingin kembali mengganggu kehidupan tenang kalian. Aku berharap Monika berbahagia selalu hidup dan tumbuh dewasa bersama kalian. Bila kalian menghadapi kesulitan bagaimanapun, harap hubungi aku, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu kalian". Saat ini juga, aku sangat berterima kasih pada Monika, dari dalam lubuk hatiku terdalam, dialah yang memberiku kesempatan untuk menebus dosa. Dialah yang membuatku dapat memiliki kehidupan yang benar-benar bahagia di separoh usiaku selanjutnya. Ini adalah hadiah yang ia berikan padaku !

( Italia Post)

Moral kisah ini: Seberapa beranikah kita mengakui kesalahan kita, walau dengan resiko seberat apapun.

CALON MENANTU

''Ass, Kak. Aku baru nyampe rumah.''
Tak sabar Yayah mengirimkan SMS itu begitu tiba kembali di Tanah Air. Empat tahun lamanya ia menuntut ilmu di Al-Azhar University, Cairo. Tiga tahun di antaranya dilaluinya dengan menyimpan kenangan dan rindu kepada Qodari. Ya, lelaki asli Madura itu telah merebut hatinya sejak saat pertama menyambut kedatangannya di pagi buta, di Bandara Internasional Cairo. Bersama sejumlah senior lainnya, Qodari menjemput rombongan mahasiswa baru Al-Azhar University asal Indonesia yang merupakan peserta program beasiswa kerja sama Indonesia-Mesir.

Yayah segera saja menjadi bintang mahasiswa Al-Azhar angkatan tahun tersebut. Posturnya tinggi, dengan hidung bangir, bibir merah delima asli tanpa pulasan lipstik, dan kulit seputih kapas. Busana apa pun yang dikenakan gadis berdarah Sunda itu hanya membuatnya makin kelihatan cantik dan mempesona. Banyak kakak kelasnya yang berupaya menampakkan perhatiannya. Terutama mahasiswa tahun keempat yang sudah hampir lulus S-1 maupun mereka yang sedang menempuh jenjang pendidikan Pasca Sarjana.

Hanya Qodari yang sama sekali tak pernah memberikan sinyal khusus kepadanya. Meskipun ia tak pernah menolak jika Yayah memerlukan bantuannya. Terkadang Yayah ingin bertanya kepada kakak kelasnya, apakah Qodari sudah mempunyai calon istri. Namun ia merasa malu sendiri. Baru datang ke Mesir kok udah bicara cinta? Setahun kemudian, Qodari lulus S-1. Ia akan pulang ke Indonesia sebentar, lalu melanjutkan pendidikan S-2 di Pakistan.

Yayah dan sejumlah teman mengantarnya ke bandara. Ada yang terasa hilang di jiwanya saat sosok lelaki yang selama ini kerap mengisi relung batinnya itu menghilang dari pandangan sesaat setelah melewati imigrasi. Negeri Mesir yang indah kini terasa begitu hampa. Ketika mobil yang ditumpanginya perlahan meninggalkan bandara, matanya menatap jauh ke landasan, ke deretan burung-burung besi yang dengan angkuhnya bertengger di sana. Kalau saja ia punya sayap, ingin rasanya ia terbang dan hinggap di pesawat yang akan mengantar Qodari pulang ke Indonesia.

Betapa kejamnya Kak Qodari. Ia pergi tanpa pernah memberikan tanda apa pun kepadanya. Apakah ia begitu keras hatinya, sehingga tak mampu menangkap sinyal perasaan yang dikirimkan oleh seorang gadis -- meski itu hanya berupa wajah memerah dan sikap canggung manakala tanpa sengaja berpapasan di perpustakaan kampus, Masjid Al-Azhar, dan Wisma Nusantara yang merupakan pusat aktivitas mahasiswa Indonesia di Mesir. Padahal, lulusan terbaik Al-Azhar University dengan predikat Mumtaz itu dikenal selalu ramah dan simpatik kepada siapa pun.

Diam-diam ia pun menyesali dirinya. Kenapa ia tak berterus terang saja, atau setidaknya mengirimkan sinyal yang lebih jelas, misalnya berupa SMS yang berisi sindiran tentang cinta. Atau, mengapa ia tidak menitipkan salam lewat salah seorang kakak kelasnya yang sama-sama aktif di PPMI bersama Qodari?

''Yayah, kamu sakit?'' tanya Aisyah, melihat wajah Yayah yang agak pucat. Buru-buru Yayah menggeleng. ''Ah, tidak. Hanya kurang tidur saja,'' kilahnya. Sesaat sebelum pesawat Singapore Airlines yang akan membawanya dari Cairo ke Jakarta bersiap-siap untuk lepas landas, Qodari mengirimkan SMS: ''Bila kamu mau menjadi istriku, aku akan menunggumu.'' Membaca SMS tersebut Yayah rasanya ingin berteriak dan melompat dari mobil. Namun ia berusaha menahan perasaannya sewajar mungkin.

''Welcome home. Jadi, kapan aku boleh datang melamarmu? Wss.'' Balasan dari Qodari selalu pendek dan to the point. Namun itu sudah lebih dari cukup. ''Aku akan bicara dulu dengan Abah. Nanti aku kabari Kakak.'' Butuh waktu sebulan, baru KH Syamsuri, ulama terpandang di Bekasi, mengizinkan Qodari datang melamar putri kesayangannya. ''Saya tunggu Jumat pagi, pukul enam,'' kata KH Syamsuri kepada Qodari, lewat telepon.

Dua tahun di Pakistan, Qodari kembali ke Tanah Air dengan menggondol gelar Master di bidang ekonomi syariah. Ia mengajar ekonomi syariah di salah satu universitas ternama di Jakarta. Ia rajin menulis di media massa, khususnya mengenai ekonomi Islam. Ia pun menjadi da'i dan sudah mulai sering tampil di acara keislaman di televisi. Tepat pukul enam kurang 10 menit, ia tiba di rumah Sang Kiai. Ulama kharismatis itu sedang duduk di beranda sambil memegang tasbih dan melantunkan zikir.

''Assalaamu'alaikum.''
KH Syamsuri menoleh. ''Wa'alaikumsalaam.''
Qodari segera mencium tangan Sang Kiai. ''Saya Qodari.''
''Silakan duduk.'' Suaranya terdengar berwibawa. Sorot matanya tajam.
''Terima kasih, Pak Kiai.''
Yayah menyaksikan dari dalam rumah. Hatinya berdegup kencang melihat wajah yang selalu dirindukannya itu.
''Sayang, mana tehnya?''
''Siap, Abah.''
Yayah segera mengantarkan minuman teh manis. Wajahnya terasa bersemu merah ketika Qodari menatapnya. Tanpa sengaja ia menunduk.
''Duduk di sini, sayang,'' kata KH Syamsuri.
Dengan kikuk, Yayah duduk di samping ayahnya, berhadapan dengan Qodari. ''Silakan jelaskan, apa tujuan kamu datang ke rumah saya,'' suara KH Syamsuri terdengar sangat tegas.
''Terima kasih, Pak Kiai. Saya berniat melamar Yayah untuk menjadi istri saya.''
KH Syamsuri tidak langsung menjawab. Ia menatap pemuda di hadapannya, seperti ingin mencari kepastian di matanya. Tanpa sadar, Qodari mengangguk. Yayah merasa serba salah. Ia tidak berani mendonggakkan wajahnya.
''Tadi malam kamu shalat Tahajud?'' tanya KH Syamsuri tiba-tiba.
''Ya, Pak Kiai.''
''Tadi pagi shalat Shubuh di mana?''
''Saya shalat Shubuh berjamaah di Masjid An-Nur, Perumahan Permata Timur, Kalimalang.''
''Ya, sudah. Tiga bulan lagi kamu balik ke sini.''
Setelah itu, KH Syamsuri masuk ke dalam rumah. Qodari pun beranjak pulang. Yayah ingin protes kepada abahnya. Namun ia tidak berani. Abahnya sangat sayang kepadanya, apalagi semenjak ibunya meninggal enam tahun lalu. Namun ia sangat tegas memegang prinsip.
Tiga bulan kemudian, Qodari datang lagi. Namun hal yang sama berulang. Ia diminta datang lagi tiga bulan kemudian. Lagi-lagi, pertanyaannya sama, yakni di mana dia shalat Tahajud dan shalat Shubuh.
Hari ini, untuk yang kelima kalinya Qodari datang ke rumah KH Syamsuri. Berarti kurang lebih setahun lamanya ia melamar Yayah. Pertanyaan KH Syamsuri tetap tidak berubah.
''Saya Tahajud dilanjutkan Shubuh berjamaah di Islamic Centre Bekasi,'' sahut Qodari mantap.
''Selama setahun ini, berapa kali kamu tidak shalat Tahajud, dan berapa kali kamu tidak shalat fardhu berjamaah.''
''Alhamdulillah, tidak satu kali pun, Pak Kiai.''
Tiba-tiba KH Syamsuri bangkit dari duduknya, dan memeluk Qodari. ''Aku izinkan engkau menikahi putriku. Bimbinglah ia ke jalan yang diredhai Allah, dunia dan akhirat,'' bisiknya perlahan namun tegas di telinga Qodari.
Yayah menarik napas lega. Wajahnya tiba-tiba tersenyum sumringah.

KH Syamsuri melirik putrinya. ''Sayangku, calon suamimu berkhidmat di bidang dakwah dan pendidikan. Bagaimana ia bisa menjadi seorang dai yang istiqamah, kalau ia tidak menegakkan shalat Tahajud dan shalat fardhu berjamaah? Ketahuilah, Tahajud merupakan pakaian para Nabi, Rasul dan orang-orang saleh. Sedangkan shalat fardhu jamaah merupakan ukuran kesungguhan iman seseorang. Kamu pasti pernah membaca hadits, cukuplah untuk mengetahui seseorang itu golongan munafik atau bukan dari shalat Shubuhnya, berjamaah atau tidak.''

Alhamdulillah! nilaiku bagus-bagus

Hari ini hari yang sedikit berawan. Burung berterbangan ke sana kesini. Hari yang sedang di Sekolah As-salaam sedang berawan ini, lagi ada UTS ( Ulangan Tengah Semester) ada 2 pelajaran matematika dan bahasa Indonesia. Pagi itu, ibu guru menerangkan peraturan-peraturan sebelum memulai UTS. Yaitu:

1.Sebelum memulai mengerjakan kertas lembar UTS harus membaca doa dahulu.
2.Tidak boleh meminjam alat tulis ke teman.
3.Tidak boleh menyontek kepada teman sebelah atau ke buku.
4.Memasuki ruangan tidak boleh terlambat 10 menit. Jika lebih dari 10 menit dihukum tidak boleh mengikuti ulangan. Saat itu, ada teman Alysa yang terlambat masuk ruangan UTS. Yaitu Vinnie, untung saja dia baru telat 8 menit. Lalu ibu guru bertanya kepada Vinnie.
"Vinnie! mengapa kamu telat masuk ruangan?!"Tanya ibu guru dengan kelihatan marah.
"Maaf, bu tadi adikku bangunnya kesiangan."Jawabnya sambil menundukkan kepalanya.
"Ya, sudah! ibu maafkan, tetapi lain kali jangan telat lagi,ya."
"Iya,bu."
Saat itu, Vinnie duduk ke kursi yang sesuai nomor absennya. Lalu semua murid mengerjakan UTS nya. Sebelum itu, mereka membaca Bismillah dahulu dan diakhiri oleh bacaan Alhamdulillah. Saat istirahat, Alysa mendatangi Vinnie yang sedang duduk di kursi halaman sekolah yang banyak bunga-bunga dan kupu-kupu, tempat yang Vinnie sukai.
"Hai, Vinnie boleh aku duduk di sebelahmu?"tanya Alysa sambil menoleh ke Vinnie.
"Oh, tentu saja ,boleh!"jawabnya sambil kelihatan sedih.
"Hei, Vinnie kenapa kamu? kelihatannya kamu sedih?"tanya Alysa.
"Memang aku sedih, karena tadi aku kan dimarahi."Jawabnya.
"Oh,sudahlah jangan merasa sedih, apalagi menangis. Malu,kan?"
"Hah! iya juga."Jawab Vinnie.
"Ya,sudah. Eh ke kantin,yuk! makan dulu!"ajak Alysa sambil merasa senang.
"Iya,iya! aku sudah lapar."Vinnie merasa senang sekali.
Saat itu mereka berdua menuju ke kantin. Saat bel sekolah berbunyi, murid-murid cepat-cepat menuju kelasnya. Lalu, murid-murid kelas 3-B, ( kelas Alysa dan Vinnie ) mengerjakan soal-soal UTS bahasa Indonesia. Lalu siang hari itu, anak-anak SD AS-SALAAM, berhamburan keluar kelas untuk pulang. Alysa pulang sekolah menaiki mobil jemputan sekolah. Sedangkan Vinnie dijemput oleh ibunya menaiki motor. Sesaat sore harinya, di rumah Alysa terdengar ada yang memanggil Alysa. Lalu, Alysa berkata-kata di dalam hatinya. Wah! ada yang memanggilku. Kok suaranya seperti Vinnie? saat dibuka memang benar. Ternyata Vinnie.
"Hai! Alysa maaf,ya aku kesini ga bilang-bilang dulu."Vinnie kelihatan kecewa.
"Hai! tidak apa-apa.kok! ngomong-ngomong kamu kenapa kesini?"tanya Alysa.
"Tidak ada apa-apa,kok. Cuma mau mengasihkan ini."
"Untuk apa?"tanya Alysa,
"Lihat saja! didalamnya ada sebuah surat dariku. Pertanyaanmu pasti ada didalam surat itu."
"Oh,ya sudah terimakasih,ya!"
"Eh,aku pulang dulu,ya sudah agak kesorean,nih! dadah!"sapanya
"Dadah juga! goodbye!"Balas Alysa dengan suara agak keras.
Lalu, Alysa masuk ke dalam rumahnya, dan menuju kamarnya untuk membaca isi surat itu. Kita intip,yuk isi suratnya!
Untuk:Alysa.
Alysa,ini sebuah hadiah yang cukup menarik untukmu! semoga saja kamu suka sekali dengan hadiahku. Ini, hadiah adalah balasan untukmu. Karena saat kita ada di halaman sekola, kamu menghiburku dengan senang hati! terimakasih,ya! selamat dibuka hadiahnya!. Katanya begitu.
Saat itu, Alysa membuka kertas kadonya dan melihat hadiah yang Vinnie kasih. Ternyata hadiahnya adalah,sebuah kalung! kalung itu berwarna perak dan hiasannya adalah nama Alysa & Vinnie. Kalung itu ada dua. Satu untuk Alysa, dan satu lagi untuk Vinnie. Alysa merasa sangat senang. Lalu, kalung itu ditandai kalung persahabatan. Saat itu, kalung yang dijuluki kalung persahabatan, setiap ke sekolah, Vinnie dan Alysa memakainya terus. Saat ke dua harinya UTS, Vinnie menjadi tidak terlambat lagi. Saat selesai UTS, diumumkan bahwa nilai UTS yang paling besar di kelas 3-B. Peringkat pertama yaitu,Alysa. Dengan total nilai 1031. Dan di peringkat ke 2 yaitu Vinnie! dengan total nilai1029. Beda 2 nilai. Saat diumumkan, Alysa dan Vinnie merasa senang.

Single but lot of love..

Gue single. Dan sampe sekarang gue happy-happy aja. Tapi,hampir semua orang-orang disekitar gue nanya "emang di kampus gada yg bisa di prospek?"
ato "cari pacar lagi dong.." ( yang ini kaya judul lagu ya? ) ato "mau gue kenalin ga sama temen gue..?"
Well, gue bingung aja sama mereka. Apa menurut mereka in a relationship itu cuma buat status?
Karena mau sekeren, seganteng, sekaya n seperfect apapun orang tapi kalo ga ada chemistry nya NOTHING. iya ga sih?
So, I prefer to enjoy my singleness sambil tetap membuka hati untuk kemungkinan-kemungkinan yang ada..
Karena Tuhan kan sebenernya udah nyedian jodoh yang terbaik buat kita, tinggal nunggu waktu yang tepat aja. so, I have nothing to worry about.

Nothing

Apalah arti sebuah nama

Posting perdana gue mau cerita dikit aja tentang nama.
Jadi, yang ngasih gw nama Amelia itu adalah opung gue ( buat yang gak tau, opung itu artinya kakek yaa..) Dulu gue pikir, gile gaul juga ya opung gue bisa ngasih nama keren gitu *narsis mode : on*
Usut punya usut, ternyata asal usulnya ajaib juga! Kan gue lahir di Magelang, di deket2 akademi militer, yang suka disingkat AKMIL, dipercantik sedikit, dan voila! jadilah amelia.. haha.. gubrak!
Untung waktu itu gak deket kebon binatang yaa.. kalo gak, bisa-bisa gue dikasih nama BONBIN. haha... berarti salah banget ya kalo ada yang bilang apalah arti sebuah nama? penting banget tuh! yeah, diapit dengan first name Yulianty yang berasal dari nama bulan kelahiran gue, dan last name Magelina yang berasal dari kota kelahiran gue ( Hmm.. ternyata ortu gue agak kurang kreatif yaa..) Jadilah nama yang cukup melelahkan buat gue. kenapa? Iyalah pas ujian paling capek ngurek-ngurek nama gue yang berentet bak gerbong kereta api itu. hehe..
anyway, gw setuju sama yang bilang nama adalah hadiah terbaik dari orang tua!

ungkapan para tetanga

Ungkapan "rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau" emang bener kayanya..
Other people's life always seems better than ours.
Belum lama ada temen yang cerita ke gue tentang kehidupannya.
( ini beneran tentang temen, dan untuk ketentraman hidupnya selanjutnya kita akan menyebut dia oknum A. *halah.. ).
Dari yang selama ini gue tau, hidupnya tuh udah enak banget. Masih kuliah tapi udah punya kerjaan yang enak, keluarga yang lengkap, sehat, penampilan ok, pacar super baik, dll.
suddenly, dengan ragu-ragu dia cerita sama gue kalo dia lagi deket sama cowok lain a.k.a selingkuh.
Kenapa ragu-ragu? katanya karena dia takut gue marah sama dia. Tapi dia harus tetep cerita karena udah mulai gelisah disimpen sendiri.
(sorry ya, kisah mu aku share disini, tapi ini aman kok :p) Setau gue dia lagi gak ada masalah sama pacarnya itu. Pacarnya baik, hubungannya adem ayem. dan setau gue itu lovelife yang hampir semua cewek-cewek di dunia ini mau. Iya gak sih? Tapi ternyata hal itu bikin dia bosen.

Well, I have no rights to get mad at her. Gue cuma bilang, "we teach people how to treat us"
Kalo kita gak mau diselingkuhin, jangan mulai duluan. Dan harus siap ambil resikonya.

Yeah, that's life. Manusia emang gak ada puasnya. Udah punya ini, mau itu, udah punya ini-itu mau semuanya deh..
Kita emang harus banyak belajar bersyukur.
Bersyukur atas semua yang udah Tuhan kasih.
Bersyukur di setiap keadaan.
Seneng ataupun susah. Kedengerannya naif ya?
But, We have to try.


ps. I never blamed you dear, just follow your heart. :)

Begini Jadi Kalo Orang HRD Nulis Surat Cinta

Sebelumnya dah pernah baca donk gimana gaya Puisi Orang Akuntan ato puisinya Anak Jurusan IPA menyatakan isi hatinya.. kalo belum klik di sini dan sini. ada juga nih surat cinta seorang hacker..

Nah,, Sekarang giliran Orang HRD yang buat Surat Pernyataan Cinta nya..


Suatu hari ada orang HRD yang tidak pernah bergaul dengan cewek disuruh ibunya agar mengirim surat buat seorang gadis untuk dijadikan isterinya.

"Akh itu gampang bu !", ujar sang org HRD itu. Lalu dibuatlah sebuah surat yang bunyinya begini:


Kepada Yth.

Sdri. Astuty Pujiastuty SH
di Jogjakarta

Hal : Penawaran Kesepakatan Hubungan Kekasih

Dengan Hormat,

Saya sangat gembira memberitahukan Anda bahwa saya telah jatuh cinta kepada Anda terhitung tanggal 5 Juni lalu. Berdasarkan rapat keluarga kami tanggal 10 Juni lalu pukul 20.00 WIB sehabis makan malam , saya berketetapan hati untuk menawarkan diri sebagai kekasih anda yang prospektif.

Hubungan cinta kita akan menjalin masa percobaan minimal 3 bulan sebelum memasuki tahap permanen. Tentu saja, setelah masa percobaan usai, akan diadakan terlebih dahulu "on the job training" secara intensif dan berkelanjutan.

Dan kemudian, setiap tiga bulan selanjutnya akan diadakan juga evaluasi performa kerja yang bisa menuju pada pemberian kenaikan status dari kekasih menjadi pasangan hidup. Biaya yang dikeluarkan untuk ke rumah makan dan shooping akan dibagi 2 sama rata antara kedua belah pihak.

Selanjutnya didasarkan pada performa dan kinerja Anda, tidak tertutup kemungkinan bahwa saya akan menanggung bagian yang lebih besar pengeluaran total. Akan tetapi saya cukup bijaksana dan mampu menilai, jumlah dan bentuk pengeluaran yang Anda keluarkan nantinya.

Akan tetapi, apabila ada indikasi tindakan manipulasi, kecurangan dan pemerasan yang berakibat merugikan saya dan keluarga saya maka anda akan segera diproses untuk Pemutusan Hubungan Kekasih (PHK) berdasarkan aturan perundang undangan yang berlaku dan tidak tertutup kemungkinan melibatkan aparat aparat penegak hukum yang berwenang, termasuk tetapi tidak terbatas hanya oleh KPK-DRT (Komisi Pemberantasan Kekerasan – Dalam Rumah Tangga).

Saya dengan segala kerendahan hati meminta anda untuk menjawab penawaran ini dalam waktu 30 hari terhitung tanggal penerimaan surat .

Lewat dari tanggal tersebut, penawaran ini akan dibatalkan tanpa pemberitahuan
lebih lanjut, dan tentu saja saya akan beralih dan mempertimbangkan kandidat
lain.

Saya akan sangat berterima kasih apabila Anda berkenan untuk meneruskan surat
ini kepada adik perempuan, sepupu bahkan teman dekat anda, apabila anda menolak
penawaran iniagar sekiranya memenuhi syarat, mereka dapat saya jadikan kandidat berikutnya..

Demikian penawaran yang dapat saya ajukan dan sebelumnya terima kasih atas perhatiannya.


Hormat saya,


Agustinus Pujipriyadi

HRD DEPT



Hahaha,, terobsesi banget deh dengan perkerjaannya.. Kira2 Anda sebagai Cewek tersebut mau terima gak ya surat lamaran kayak gini?? :P

Kata Bijak Buat Anda Kumpulan Kata Bijak(Quotes) dari Pondok Community.......
Anda adalah apa yg anda pikirkan, apa yg anda pelajari dan apa yg anda lakukan setiap hari. »»

Saat Cowok Tak Muda lagi


01. Membaca makin jauh, kencing makin dekat.

02. Dulu tidur berhadap-hadapan, sekarang beradu pantat. (buat yang sudah married..)

03. Dulu suka pakai minyak wangi, sekarang sering pakai minyak angin. (kalau montir pakai minyak oli..)

04. Dulu 12 kali lebih dalam sebulan, sekarang belum tentu sekali sebulan. (what is the kamsud?)

05. Dulu keras sekali selama menunggu, sekarang lama sekali menunggu keras. (haha.. mulai adult content nih)

06. Dulu langsung ON, sekarang langsung Down.

07. Dulu sering siul2in cewe, sekarang malah siul2in burung.

08. Dulu kencing asin, sekarang banyak yang sudah kencingnya manis.

09. Dulu sering ajak makan enak, sekarang sering ajak makan obat.

10. Dulu korbankan kesehatan demi kekayaan, sekarang korbankan kekayaan demi kesehatan. (bener juga..)

11. Dulu mengkritik generasi tua, sekarang mencela generasi muda. (hm..)

12. Dulu bermimpi untuk mengubah dunia, sekarang jadi insomnia karena dunia berubah terus.

13. Dulu dongkol karena nggak dikasih, sekarang jengkel karena ditagih. (haha..)

14. Dulu pemburu nikmat, sekarang diburu tobat ... ampuuuuun .......

15. Dulu sering mengacungkan jari kelingking, sekarang mengacungkan jari telunjuk. (ga ada hubungannya deh )

Kata Bijak Buat Anda Kumpulan Kata Bijak(Quotes) dari Pondok Community.......
Diberkatilah orang yang terlalu sibuk untuk kuatir pada siang hari, dan terlalu lelah untuk kuatir di malam harinya -- Phil Marquart »»

cerita gokil aq

Cerita Gokil Gw!
Senin, 6 November 2006 @ 13:10 WIB - Diari





Senin lagi!
Loe tau donk.. jalanan dan lalulintas jakarta pagi ini udah normal lagi..
Bis2 yang kemaren sepi sekarang bludak ampe gantung2an diluar pintu..
Begitupun bis yang biasa gw tumpangi tiap hari pergi kerja.. gw paksain neh cerita dengan memendam dalam2 rasa malu gw..
Ceritanya gini.. sesak banget bis lebih dari biasanya.. maklum udah agak siangan perginya.. telat bangun coy.. i don't like monday
Gw ikutan berebut masuk setelah berhasil sikut sana sikut sini.. tapi tetap adja kebagian.. berdiri! Sementara kondekturnya masih teriak muat2! kosong..kosong.. (gila kale.. kita ini dianggap sarden apa?)
Dapet deh gw tempat bergelantung.. gw ambil posisi sandaran di bangku penumpang.. supaya ga kecopetan.. bokong gw senderin di sandaran kursi..
Saking sesaknya tuh.. ada cewek naek pula desakin tubuh gw dan menaruh bokongnya tepat di depan selangkangan gw.. dohh! (Yang masih anak2 cuci kaki bobok sana! Jangan dibaca lagi neh postingan gokil)
Tapi ini benar terjadi pada gw.. bis jalan dengan tancap gas penuh.. penumpang bergoyang.. en otomatis badan gw dan badan tuh cewe ikutan bergesekan..
Malunya kaga kebayang.. ntar dikira gw cowo yang suka punya hobi kayak gitu di bis.. pelecehan.. but mao balik posisi sudah tak mungkin lagi.. kepaksa gw tahanin deh ampe saatnya gw turun.. gawat kalo ikutan bereaksi kelelakian gw..
Kepaksa pikiran gw terawang ke hal2 laen.. walaupun godaannya sangat besar.. gwkan lelaki normal.. udah gitu dia merasa gelisah juga.. ada berkali2 palanya menoleh ke samping.. gw tau dia lagi curiga juga neh ama gw.. tapi gw pura2 bego (belagak bersiul gitu)
Udah ah tambah malu gw.. yang penting saat turun udah merasa lega gw.. ga noleh lagi tuh cewek cakep atau kaga..
Bener2 pengalaman gokil..
Sayang dia ga tau kalo gw ini seorang bloggers..
(Emang kalo tau juga kenapa?) Ga jelas brur!

SWEorang tkw indonesia

Sum, seorang TKW Indonesia bermaksud memutuskan hubungan dengan kekasihnya seorang bule dari Amerika bernama Robbie akan tetapi dia tak sanggup untuk bertemu muka dengan kekasihnya. Sum menulis surat dengan berbekal pengetahuan bahasa Inggris waktu di training centre & kamus tebal.


Hi Robbie, with this letter I want to give know you
(hai Robbie, bersama surat ini saya ingin memberitahu kamu)

I WANT TO CUT CONNECTION US
[Saya ingin memutuskan hubungan kita]

I have think this very cook cook
(saya telah memikirkan hal ini masak masak)

I know my love only clap half hand
(saya tahu cinta saya hanya bertepuk sebelah tangan)

Correctly, I have see you go with a woman entertainment at town with my eyes and head myself
(sebenarnya, saya telah melihat kamu pergi bersama seorang wanita penghibur dI kota dengan Mata kepala saya sendiri)

You always ask apology back back times
(kamu selalu minta maaf berulang ulang kali)

You eyes drop tears crocodile
(matamu mencucurkan airmata buaya)

You correct correct a man crocodile land
(kamu benar-benar seorang lelaki buaya darat)

My Friend speak you play fire
(teman saya bilang kamu bermain api)

Now I know you correct correct play fire
(sekarang saya tahu kamu benar benar bermain api)

So, I break connection and pull body from love triangle this
(jadi, saya putuskan hubungan Dan menarik diri dari cinta segitiga ini)

I know result I pick this very correct, because you love she very big from me
(saya tahu keputusan yang saya ambil ini benar, karena kamu mencintai dia lebih besar dari saya)

But I still will not go far far from here
(namun saya tetap tidak akan pergi jauh-jauh dari sini)

I don't want you play play with my liver
(saya tidak ingin kamu main-main dengan hati saya)

I have been crying night night until no more eye water thinking about your body
(saya menangis bermalam-malam sampai tidak Ada lagi airmata Memikirkan dirimu)

I don't want to sick my liver for two times
(saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya)

Safe walk, Robbie
(selamat jalan, Robbie)

Girl friend of your liver
(kekasih hatimu)


Note:

This river I forgive you, next river I kill you !
(kali ini aku maafkan kamu, kali lain kubunuh kau !)

Kata Bijak Buat Anda Kumpulan Kata Bijak(Quotes) dari Pondok Community.......
Satu - satunya yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah dan sikap yang negatif. --dr Ernest Wong »»