Kamis, 22 Oktober 2009

ISTRI SEHARGA MINUMAN TUAK

Kurang ajar betul si Kamso, 40, ini. Bulan puasa bukannya berlomba-lomba dalam kebajikan, tapi malah cari maksiat. Teman diajak minum tuak bersama. Setelah Pujono, 37, mabuk, dia diam-diam mendatangi istrinya dan diajak hubungan intim. Wah, ngamuklah suami Tasmi, 30, sehingga Kamso dibikin babak belur.

Teman sejati tidaklah banyak, yang ada hanyalah orang-orang bersahabat karena numpang cari nikmat. Ketika dia banyak gula, berkerumunlah para semut itu. Tapi setelah gulanya habis alias bangkrut, satu persatu meninggalkannya. Maka omong kosonglah orang yang mengatakan, tangismu adalah tangisku juga. Yang kebanyakan terjadi, kamu tertawa aku numpang tertawa, kamu bersedih tak tinggal nyisih (pergi).

Kamso, agaknya termasuk lelaki yang demikian. Dia bersahabat akrab dengan Pujono tetangganya, karena bertabur pamrih. Dia mengakrabi tukang becak miskin ini, karena sesungguhnya berharap bisa mengakrabi istrinya. Bahasanya paling tepat: Kamso mencoba bergaul dalam rangka untuk bisa menggauli! Dan Pujono sama sekali tak memahami permainan politik tingkat tinggi ala Partai Demokrat dengan PDI-P ini. Ketika dia sadar, semuanya sudah terlambat!

Kamso dan Pujono memang sama-sama tukang becak yang tinggal di Desa Sugiharjo Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban (Jatim). Orang mengira, keduanya nampak akrab, karena memang sama-sama satu profesi, seperjuangan dan segenjotan. Nggak tahunya, ada kutang di balik baju, ada udang di balik batu! Kamso mengakrabi Pujono karena ada grand design (rencana besar) yang berkaitan dengan nafsu besar. Jelasnya lagi, Kamso memang naksir berat istri Pujono tersebut. Cantik amat sih tidak, tapi penampilan Tasmi sungguh manis macam kolak buat takjilan.

Teori kriminalitas mengatakan, kejabatan terjadi karena ada niat dan kesempatan. Kamso berniat menjahati Pujono, dan Tasmi istrinya memberi peluang, jadinya ya…..lanjut! Misalnya saja, ketika tangan Kamso suka grepa-grepe, Tasmi membiarkan saja. Kalau ada teguran, paling-paling kalimatnya malah mengundang: “Ssst, mengko ana sing weruh (nanti ada yang lihat) lho…..!” Akhirnya Kamso ya seperti orang puasa ketemu kolak pass adzan magrib, langsung nyosorrrrr!

Berapa kali Kamso nyosor bini Pujono, tak pernah direkap. Yang jelas, Kamso ini tahu persis kelemahan Pujono. Asal diajak minum tuak, dia doyan banget. Akhirnya ya pada kesempatan macam aksi mesum digelar. Di kala Pujono teler minum tuwak, Kamso nylingker (pergi diam-diam), menemui Tasmi untk berduwak-duwak! Pujono mabuk minuman keras, Kamso mabuk wanita!

Yang terjadi beberapa hari lalu juga begitu. Para tetangga yang lain mulai bergegas ke mesjid untuk salat tarawih, Kamso malah mengajak Pujono minum tuak di warung dekat rumah. Namanya juga hobi, tanpa rasa curiga sedikitpun dia lansung saja bergabung. Sementara Kamso minumnya sedikit-sedikit, Pujono langsung habis beberapa botol. Akhirnya….., dia pun teler di tempat. Nah, di kala Pujono kehilangan kesadarannya, Kamso bergegas pergi untuk menemui Tasmi seperti biasanya.

Tapi sial kali ini. Pertandingan belum juga dimulai, mendadak Pujono melihat. Melihat sahabatnya masuk kamar pribadinya, sementara Tasmi istrinya sudah tidak bercelana dalam lagi, tahulah sudah yang bakal atau baru saja terjadi. Pujono langsung ngamuk. Istri ditempelengnya hingga terjerembab. Kamso yang mau kabur segera diteriaki maling. Nah, ketika maling perempuan itu tak berani lari, langsung saja dihajarnya. Dalam kondisi babak belur Kamso diserahkan ke Polres Tuban. “Kalau saya juga dihukum, mangga saja. Tapi saya puas telah berhasil menghajar perusak rumahtanga,” kata Pujono lega.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar